Kamis, 12 Maret 2015

Bismillahhirahmanirrahim.
Mungkin belum genap 4 tahun.  seorang lelaki sedang menuju mushalla sekolah. Air wudhunya masih terlihat menggenang di wajahnya.

15 Maret 2015. Lelaki itu, usianya genap 20 tahun.
Selamat ulangtahun, ya. Semoga menjadi anak yang bermanfaat buat keluarga, dan bukan bagi orang lain.

Iya, kali ini aku menggunakan ucapanmu. Ucapan pertama selamat ulang tahun darimu. aku bahkan tak yakin kau mengingatnya.

Kau bilang “Selamat ulangtahun, semoga menjadi anak yang bermanfaat bagi keluarga, dan bukan bagi orang lain” Jujur, hingga kini aku tak mengerti mengapa aku tak bisa bermanfaat buat orang lain. Bukannya menanyakan maksudnya, aku malah berpikir seribu kali untuk mengirimkan balasan terimakasih  seperti apa.


Itulah aku. 
Mengingatmu, tak bisa kupaksakan untuk berhenti. Hingga tahun dimana kau tak lagi memberiku ucapan, adalah bagian yang paling kuingat. Namun, lagi-lagi aku mencari pembenaran bahwa aku baik-baik saja. Jangan  bertingkah seperti anak kecil. Toh, apa yang dibanggakan dari ulangtahun, bukan? Umur bertambah dan ajal semakin mendekat.


Ketika hari ujian semester,  Aku mencoba bangun di seperempat malam terakhir.  Aku ingin berdoa agar diberikan kesanggupan dalam ujian kala itu, dan menyebutkan doa lain yang bahkan aku rasa terlalu muluk.

Tentu saja, terlalu muluk untukku sebagai manusia. Namun bagi-Nya, hanya dengan berkata “Jadilah”. Terkabukanlah ia, doa itu. Nama kita berada pada ruangan yang sama. Ruang 12.

Aku merasa bersalah. Doaku mungkin mengambil andil hingga kau harus seruangan dengan perempuan payah sepertiku.  Maafkan aku.


Kau pun tahu. Aku ikut dalam kegiatan osis karna kau pernah mengusulkannya padaku. Alasan terakhir, karna aku ingin terlibat dalam acara perpisahan angkatanmu. 
Aku ingin mengucapkan selamat padamu di hari itu.  Maksudku, jika saat perpisahan nanti aku adalah bagian dari osis , aku rasa aku cukup percaya diri untuk melakukannya.


Meskipun dari awal harusnya aku tahu aku sudah gagal dan tidak perlu bersusah payah seperti ini, 
karena ternyata sejak pelantikan osis kala itu..
Tapi aku tak tahu. Aku benar-benar tak tahu mengapa aku tak berhenti, padahal aku menginginkannya.

Pada akhirnya, aku memang tak tahu mencintai itu bagaimana. Bagaimana bisa aku tetap bahagia melihatmu tersenyum lebar, saat kau berjalan di parkiran bersamanya.

Bagaimana bisa aku turut merasakan bahagiamu, meski kau sedang beriringan langkah dengannya.

Meski seringkali suatu ketika aku hanya dapat mematung. Saat mereka membicarakanmu, namun menyertakan namanya.


Hari perpisahan angkatanmu. Aku tak akan lupa hari itu. 
Pertahanan yang selama ini kubangun, akhirnya runtuh juga. Pulang-pulang aku menangis karna tak pernah mengatakan apa-apa padamu di hari itu.

Bukannya berhenti berbicara tentangmu dengan diriku sendiri, aku malah berusaha menjadi wanita yang sejajar denganmu.  Aku belajar dengan keras agar suatu hari nanti aku dapat bertanya padamu, hanya padamu, perguruan tinggi apa yang baik untukku. 
Walaupun aku tahu betul, keinginanku berada dimana.


Iya. Aku salah.


Selama ini, seharusnya aku menggantungkan semua urusanku pada Tuhan. Harusnya aku menggapai cinta-Nya dahulu sebelum aku berani meleburkan hatiku pada orang lain.


Hingga hari dimana kau membaca tulisan ini..

Terlalu banyak yang ingin kuucapkan selama 4 tahun terakhir,

Aku ingin mengucapkan bagian yang pentingnya saja.

Terimakasih.

Terimakasih telah membuatku memakai cinta di jalan yang benar. 

Aku bersyukur Tuhan menjadikan kau ada.

 Aku bersyukur hingga diumurmu yang 20 tahun ini,  kau masih baik-baik saja.

Jika dulu aku berniat berhijab karena ingin dekat pada Allah sama dekatnya Dia padamu, sekarang bahkan aku menyegerakan langkahku untuk menyempurnakan hijabku karena aku hanya ingin Dia ridho dengan apa yang kulakukan.


Jika dulu aku belajar keras karenamu, sekarang hanya ada ibu yang memenuhi kepalaku, aku ingin membantunya menyempurnakan rukun islam  sebelum aku menjemput kebahagianku.


Ternyata benar. Mencintai yang mengatasnamakan Allah itu ada.

Mencintai karena Allah itu ada.

Namun tetap saja.
Soal perasaan. Aku masih wanita yang sama seperti 4 tahun lalu. Belum bisa melupakanmu, dan mencoba untuk itu.

Maafkan aku jika aku bercerita hal-hal yang harusnya tak perlu. Jika setengah-setengah, Aku hanya tak ingin kau merasa aku begitu menyedihkan.

Ohya, buku ini. 
Aku berharap kau menyukainya. Kalaupun tidak, kakak tidak perlu mengembalikannya^^ Berikan saja pada teman kakak yang lain..

Diumurmu yang genap 20 ini,  aku berharap kau semakin mengingat Allah dan shalatmu dimanapun kau berada, apapun yang sedang kau rasakan.

Aku pun tahu kau bukanlah tipe lelaki yang mudah saja melalaikan shalat.

Namun, Anggaplah sholat itu sebagai tanda keseriusanmu bermimpi.

Bayangkan Allah dalam shalatmu. Bayangkanlah ketika rukuk, Allah menopang badanmu hingga kau tak terjatuh, hingga kau rasakan damai dalam setuhan-Nya. Bayangkanlah ketika kau sujud, Allah mengelus kepalamu, lalu Dia berbisik lembut dikedua ditelingamu: “Aku mencintaimu, hamba-Ku.” Dan Bayangkanlah ketika kau salam, Allah menjawabnya, lalu kau seperti manusia yang berhati bersih kala itu.

Aku belajar darimu. Bukankah Allah ada, masalah tiada? ^^

Baiklah, selamat ulangtahun. 
Agar mimpi-mimpimu dapat kau capai satu per satu,
Kakak harus sehat selalu, ya. Aku tahu kakak sekarang begitu sibuk. Namun, jangan lupa makan. Jangan lupa mencintai dirimu sendiri.

Juga, jangan pernah merasa menyesal dengan pencapaianmu. Karena hasil tidak pernah mengkhianati usaha.  Percayalah, Kakak selalu melakukan yang terbaik. Hanya terkadang, kau menganggap usahamu belum cukup. Semua terjadi karena kerendah-hatianmu.


Jika biasanya aku melakukannya diam-diam. Sekarang, ijinkan aku mengamini setiap impian yang seringkali kau tuliskan.
Aku mengaminkan segala hal yang baik untukmu.


Tak peduli aku berfikir tentang ini, aku selalu merasa tidak pantas untukmu. 
Aku begitu redup.

Tapi tetap saja,
Aku bangga karena itu dirimu. Aku malah berusaha menjadi lebih baik lagi.
Maka dari itu, Jadilah manusia yang bermanfaat buat keluarga dan orang lain juga, ya! ^^